vera

vera

Rabu, 14 Januari 2015

Peran Sektor Publik dalam Perekonomian



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kewajiban merealisasikan falah, pada dasarnya merupakan tugas keseluruhan economic agents, termasuk pemerintah dan masyarakat. Terdapat banyak aktifitas ekonomi yang tidak dapat diselenggarakan dengan baik oleh pasar,sehingga mengharuskan adanya peran aktif oleh pasar, pemerintah maupun masyarakat. Disamping itu pemerintah, masyarkat harus berperan langsung.
Pasar pada hakikatnya adalah wahana untuk mengekspresikan kebebasan individu dalam berniaga, yang tentu saja lebih didorong oleh motif-motif mencari keuntungan individual. Oleh karena itu, aktifitas-aktifitas perekonomian bersifat kolektif/publik dan atau akafifitis tidak bermotif ke untungan material tidk bias di selenggarakan oleh pasar
Pemerintah dan masyarakat pada dasarnya adalah dua intitusi yang memiliki fusi dasar sama yaitu untuk merealisasikan segala kewajiban kolektif atau ke wajiban public dalam mewujutkan falah.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah di uraikan di atas, maka masalah yang di  identifikasi adalah bagaimana peranan sektor publik dalam perekonomian dan hal-hal apa saja yang dilakukan pemerintah dalam perekonomian.
C.    Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Peranan sektor publik dalam perekonomian, serta hal- hal apa saja yang dilakukan pemerintah dalam perekonomian.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN


1.      Rasionalitas Peran Pemerintah
Pada dasar nya peranan pemerintah dalam perekonomian dalam pandangan islam di dasari oleh beberapa argument yaitu :

  • Derifasi dari konsep kekhalifahan 
  •  Konsekuensi adanya kewajiban-kewajiban kolektif (fard al-kifayah) 
  •  Ada nya kegagalan pasar dalam merealisasikan Falah.
Pemerintah adalah pemegang amanah Allah untuk menjalankan tugas-tugas kolektif dalam meuwujudkan kesejahteraan dan ke adilan (Al-adil wal insan) serta tata kehidupan yang baik (hayyah thayyibah) bagi seluruh umat. Jadi pemerintah adalah agen dari tuhan atau khalifatullah, sekaligus pemegang amanah dari masyarakat untuk merealoisasikan falah,
Fard al-kifayah merupakan suatu kewajiban yang di tujukan kepada masyrakat di mana jika ke wajiban ini di langgar maka seluruh masyarakat akan menanggu dosa sementara jika telah dilaksanakan (bahkan haya oleh satu orang), maka seluruh masyarakat akan terbebas menjalankan kewajiban tersebut. Pemerintah dapat memiliki perana penting dalam menjalankan fard al-kifayah ini karna kemungkinan masyarakat gagal untuk menjalankan atau tidak dapat melaksanakan dengan baik. Kemungkinan kegagalan masyarakat dalam menjalankan Fard al-kifayah di sebabkan beberapa hal yaitu.
a.      Asimetri dan kekurangan informasi
b.      Pelanggaran moral
c.      Kekurangan sumber daya atau kesulitan teknis
Kegagalan pasar juga merupakan latar belakang perlunya pemerintah untuk berperan dalam perekonomian. Pasar gagal dalam menyelesaikan beberapa permasalahan ekonomi karna dua hal yaitu (a) ke tidak sempurnaan mekanisme kerja pasar (b) ketidak berjalannya mekanisme kerja pasar dengan efisien. pasar bekerja dengan mekanisme permintaan dan penawaran di mana mensyaratkan suatu komoditas yang dapat diperdagangkan (tradable). Komoditas seperti ini harus memiliki suatu harga, sedangkan untuk memiliki harga komoditas seperti ini otomatis harus bisa diukur (measurable). Dalam kenyataan, terdapat banyak kebutuhan masyarakat yang tidak bisa diukur (unmeasurable), karenanya juga tidak dapat memiliki harga dan tidak dapat diperdagangkan, sehingga tidak dapat disediakan oleh pasar. Beberapa non-marketable goods and services ini antara lain penyediaan barang publik, penanganan eksternalitas, penegakan keadilan, pemerataan distribusi pendapatan dan kekayaan, pertahanan, dll.
Selain itu, dalam realitas mekanisme kerrrjaaa pasar juga tidak dapat beroperasi secara optimal karena tidak terpenuhinya syarat-syarat pasar yang islami. Sebagaimana disampaikan oleh Ibn Taimiyah, mekanisme pasar dapat berjalan dengan efisien dan menghasilkan kesejahteraan yang optimum bagi masyarakat apabila harga yang dihasilkannya adalah harga yang adil (thaman al-adl). Untuk menghasilkan harga yang adil ini, maka harus terpenuhi syarat teknis dan syarat moral sekaligus. Secara teknis, mekanisme kerja pasar yang efisien dapat berlangsung apabila terdapat informasi yang sama diantara pelaku pasar, tidak adanya hambatan untuk masuk dan keluar dari pasar, homogenitas komoditas, serta jumlah penjual yang banyak. Dengan kata lain, pasar yang bersaing sempurna memiliki peluang untuk menghasilkan harga yang adil. Secara moral, mekanisme kerja pasar yang efisien menuntut adanya sikap kejujuaran, keterbukaan, sportivitas, dan keadilan. Moralitas akan menuntun persaingan di pasar menjadi kompetisi yang indah dalam rangka mewujudkan kebaikan (fastabiqul khairat), sehingga memberikan maslahah bagi masyarakat luas.
a.      Peran pemerintah untuk menciptakan pasar yang efisien
Pasar efisien adalah pasar yang mampu menghassilkan mashlahah yang maksimum. Pasar ini terjadi manakala harga yang tercipta adalah sama dengan biaya minimum untuk menghasilkan satu unut barang tersebut. Secara teknis, kondisi seperti ini dapat tercipta apabila pasar dapat bersaing dengan sempurna dimana tidak ada satu individupun yang dapat mengatur harga pasar. Produsen adalah price taker.
Dalam pasar bersaing sempurna tidak ada keuntungan ekonomi (economic rent) dimana harga jual hanya cukup untuk menutup/mengompensasi semua biaya yang mucul sebagai akibat dari kegiatan memproduksi barang yang bersangkutan. Situasi berlawanan ketika pasar dikendalikan sepenuhnya oleh produsen, adanya monopolistic rent menunjukkan adanya penyimpangan dari kondisi ideal, ini menunjukkan adanya inefesiensi (ketidakefesien). Konsumen harus membayar harga yang lebih tinggi dari yang semestinya, sedangkan produsen justru mendapatkan keuntungan yang lebih dari semestinya.
Inefesiensi tidak hanya terjadi pada pasar yang berstruktur monopolistick, tetapi pada semua pasar yang tidak bersaing sempurna. Karna secara naluriah manusia memiliki karakter-karakter yang mendorong untuk monopolict rent dan berlaku tidak efisien. Sebagaimana disampaikan dalam alquran manusia memiliki sifat ceroboh, teledor, dan cenderung menghambur-hamburkan sumber daya ketika ketersediaannya terlimapah (spare endowment). Berdasarkan karakter tersebut dapat disusun suatu asumsi.

Asumsi 1


Manusia akan melakukan kecerobohan dalam mengelola sumber daya ketika situasi disekeliling dia memungkinkan terjadinya hal tersebut.
 
 





Manusia akan melakukan kecerobohan dalam memngelola sumber daya ketika mereka mempunyai cadangan endowment lebih dari yang semestinya diperlukan.
 
Asumsi 2


       Dengam demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa efek dari inefisiensi yang terjadi terhadap perekonomian secara keseluruhan adalah negatif, yaitu menurunkan maslahah yang bisa di terima oleh masyarakat secara keseluruhan. Dalam bahasa ekonomi umum hal ini dimaknai sebagai turunnya surplus produsen yang lebih besar dari jumlah surplus konsumen yang bisa diambil atau deadweight loss.
Pasar yang efisien adalah pasar dimana setiap produsennya menetapkan harga yang konstan untuk berapa pun kuantitas yang dijual dan besarnya harga adalah sama dengan tingkat biaya minimum. Namun demikian, realisasi pasar yang efisien ini tidak  bisa diserahkan begitu saja kepada pelaku pasar karena secara naluriah produsen berkecenderung mncari rente. Diperlukan intervensi pemerintah untuk mengurangi kecenderungan ini.

b.      Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Eksternalitas
       Eksternalitas adalah dampak dari suatu aktivitas ekonomi yang diterima pihak lain, baik positif maupun negatif, dimana pasar tidak mampu menyediakan sistem kompensasi yang adil terhadap dampak tersebut. Eksternalitas positif terjadi jika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seorang  agen ekonomi menimbulkan manfaat kepada pihak lain,tetapi pihak lain tersebut tidak dipungut bayaran. Sebaliknya, eksternalitas negatif terjadi ketika suatu agen melakukan kegiatan dan menimbulkan dampak merugikan pada pihak lain tapi tidak diberi konpensasi. Dalam eksternalitas positif, tidak ada pihak yang dirugikan sehigga hal tersebut tidak mempengaruhi efisiensi yang terbentuk dalam perekonomian. Sebaliknya, dalam kasus eksternalitas negatif  ada pihak lain yang dirugikan sehingga hal tersebut bisa menghambat efisiensi perekonomian, walaupun perekonomian tersebut telah dibangun berdasar kompetisi yang  fair.


2.      Ruang Lingkup Peran Pemerintah
Secara umum, ruang lingkup peranan pemerintah ini mencakup aspek yang luas, dimana secara garis besar diklasifikasikan menjadi :
a.       Upaya mewujudkan tujuan ekonomi islam secara keseluruhan
b.      Upaya mewujudkan konsep yang islam
       Pemerintah memiliki tugas penting dalam mewujudkan tujuan ekonomi islam secara keseluruhan. Sebagaimana telah diketahui, tujuan ekonomi islam adalah mencapai falah yang direalisasikan melalui optimasi mashlahah, maka secara umum tujuan pemerintah adalah menciptakan kemashlahan bagi seluruh masyarakat.
       Teks alquran dan sunnah secara eksplisit dan implicit telah menyebut beberapa peran yang harus dilakukan pemerintah, baik yang dilakukan melalui pasar maupun bukan melalui pasar. Paran – peran  tersebut yaitu :
a.       Manajemen kekayaan public dalam rangka memaksimumkan kepentingan public.
b.      Pemenuhan segala persyaratan untuk membangun Negara yang secara efektif dapat melindungi masyarakat dan kepentingan budaya,ekonomi, religius, dan politik.
c.       Menggali pemasukan untuk membiayai administrasi public dan tugas-tugas pemerintah.
d.      Menjamin para individu agar dapat meningkatkan efisiensi dan derajat kekayaan kesejahteraannya.
e.       Menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi, khususnya dalam distribusi dan redistribusi kekayaan/pendapatan.
f.       Melindungi lingkungan ekonomi agar tetap sesuai dengan nilai dan prinsip islam.
       Pemerintah memiliki peran penting dalam mewujudkan pasar yang islami, intervensi pemerintah dalam pasar bukan hanya bersifat temporer dan minor,tetapi ia akan mengambil peranan yang besar dan penting. Peran pemerintah didalam pasar ini secara garis besar dapat dikalsifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: peratama: peran yang berkaiatan dengan implementasi nilai dan moral Islam, dan kedua: peran yang berkaitan dengan teknis-operasional mekanisme pasar.
a.       Peran Pemerintah Berkaitan dengan Implementasi Moralitas Islam
       Meskipun dalam sebuah masyarakat yang Islami kita dapat mengharapkan suatu perilaku yang Islami pula, tetapi implementasi nilai dan moralitas Islam akan lebih efektif jika disertai dengan intervensi pemerintah.  Sementara itu, dalam dunia nyata juga akan pasti selalu terjadi deviasi normatif dari perilaku seorang Muslim. Deviasi antara norma realita adalah suatu yang alamiah, mengingat manusia memiliki naluri dasar utnuk menaati ajaran Allah SWT. Sekaligus untuk melanggarnya. Peran pemerintah seperti adalah unik karena tidak terdapat pada sistem ekonomi lain apapun. Beberapa contoh peran ini sebagai berikut:
1.      Memastikan dan menjaga implementasi nilai dan moral Islam secara keseluruhan
2.      Memastikan dan menjaga agar pasar hanya meperjual belikan barang dan jasa yang halalan thayyibah.
3.      Melembagakan nilai-nilai persaingan yang sehat (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan (transparancy), dan keadilan. Pemerintah juga harus
4.       menjadi al-muhtasib yang memiliki wewenang luas dalam mencegah dan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran niali-niali ini.
5.      Menjaga agar pasar hanya menyediakan barang dan jasa sesuai dengan prioritas kebutuhan.

b.      Peran Pemerintah yang Berkaitan dengan Mekanisme Pasar
       Pemerintah harus berperan dalam menjamin terjadinya mekanisme pasar yang baik. Peran ini dapat diperinci sebagai berikut :
1.      Secara umum memastikan dan menjaga agar mekanisme pasar dapat bersaing dengan sempurna.
2.      Membuat berbagai langkah untuk meningkatkan daya saing (competitiveness) dan daya beli (purchasing power)dari para pelaku pasar yang lemah, misalnya produsen kecil dan konsumen miskin.
3.      Mengambil berbagai kebijakan untuk menciptakan harga yang adil. Terutama seandainya persaingan yang sempurna tidak dimunkinkan terjadi pada pasar.

3.      Instrument Kebijakan Pemerintah
       Dalam menjalankan perannya, pemerintah memiliki beberapa instrument kebijakan, antara lain sebagi berikut.
a.       Manajemen produksi dan ketenagakerjaan disektor public pemerintah dapat berperan efektif dalam mengelola kekayaan public( dimana masyarakat gagal mengelolanya).
b.      Instrumen yang berkaitan dengan upaya mendorong kegiatan sektor swasta, misalnya menetapkan regulasi bagi sector swasta, melakukan redistribusi factor produksi (iqta, kharaj), al –hisbah, perlindungan bagi masyarakat lemah (fakir, miskin,yatim).
c.        Pricing policy, dimana Negara meregulasi harga dengan cara intervensi pasar,penetapan harga, atau mendorong kebijakn diskriminasi harga untuk kelompok masyarakat, daerah, atau sector tertentu yang dipandang merupakan kepentingan public.
d.      Kebijakan fiscal, yaitu pengelolaan APBN disesuaikan dengan prinsip-prinsip keanga public islam
e.       Kebijakan kredit dan moneter
f.       Intervensi kekayaan  dan surplus sektor publik


B.     PERAN MASYARAKAT DALAM PEREKONOMIAN
1.      Peran Masyarakat Pada Masa Islam Klasik

Sejak awal peradaban manusia, masyarakat baik secara individual maupun kelompok, memiliki peranan penting dalam perekonomian. Pada dasarnya peran masyarakat ini merefleksikan kepedulian mereka terhadap sesama. Terdapat berbagai motivasi tentang mengapa seseorang rela berkorban untuk kepentingan orang lain (alturisme), meskipun tanpa mendapat imbalan atau keuntungan secara langsung. Salah satu motivasi adalah karena seseorang menyadari, bahwa hidupnya akan selalu membutuhkan orang lain.
Dalam era saat ini, banyak orang atau perusahaan membantu orang lain karena keinginan membantu reputasi dan pengakuan posiitf dari masyrakat luas. Bankay perusahaan memliki program corporate sosial responsibility (CSR) yang mengeluarkan dana relatif besar utnuk membantu pembangunan masyarakat. Terdapat sebuah harapan bahwa dengan kegiatan tersebut citra produk dan perusahaan akan semakin baik diamata konsumen sehingga dalam jangka panjang konsumen akan lebih loyal.
Sejarah masyarakat Islam kalsik telah memberikan potret yang indah tentang peranan masyarakat dalam perekonomian. Masyarakat memilki peranan yang amat besar, baik dalam penyediaan barang maupun jasa, selama periode Rasulullah Saw, maupun Khulafaurrasyidin. Masjid yang pertama kali dibangun umat Islam di Madinah dibangun dengan dana dan tenaga masyarakat (Muhajirin dan Anshar), demikian juga fasilitas publik lainnya. Berbagai bentuk sumbangan masyarakat mislanya, infak, shadaqoh. Zakat, dan wakaf merupakan sumber pemasukan yang signifikan bagi negara. Hal seperti ini terus berlangsung pada masa Khulafaurrasyidin dan sesudahnya, meskipun pemerintah (melalui baitul mal) juga memiliki peranan yang penting.


2.      Rasionalitas Peranan Masyarakat
Pentingnya peran masyarakat dalam perekonomian adalah sama dengan sektor lainnya, yaitu pasar dan pemerintah. Beberapa dasar pemikiran peranan masyarakat ini yaitu sebagai berikut:
a.       Konsekuensi Fardhu Kifayah
Meskipun pemerintah terkadang dapat berperan lebih efektif dibandingkan masyarakat secara langsung, tetapi masyarakat terlepas dari tanggung jawab ini. Pada dasarnya konsep fardhu kifayah adalah mengacu pada tanggung jawab masyarakat. Jika pemerintah benar benar mampu melaksanakan tugas fard al-kifayah ini, maka masyarakat dapat terbebas dari tanggung jawab.
b.      Adanya Hak Milik Publik
Peranan masyarakat juga muncul karena adanya konsep hak milik publik dalam ekonomi Islam, seperti waqaf. Kekayaan waqaf adalah kekayaan masyarakat secara keseluruhan dan berlaku sepanjang masa, karenanya waqaf  merupakan hak milik masyarakat yang tidak tergantung kepada pemerintah yang berkuasa. Pemerintah dapat berganti dari waktu ke waktu, ementara masyarakat terikat dalam kewajiban sosial jangka panjang. Oleh karena itu,berbagai kekayaan waqf akan tetap dikelola oleh masayarakat sendiri.
c.       Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar tidak cukup hanya diselesaikan dengan peran pemerintah, sebab pemerintah juga memiliki kegagalan. Pasar bekerja dengan mekanisme permintaan dan penawaran di mana mensyartakan suatu komoditas yang dapat diperdagangkan (tradeble). Komoditas seperti ini harus memiliki suatu harga (priceble), sedangkan untuk memiliki komoditas seperti ini otomatis harus bisa diukur (measurable). Dalam kenyataan, terdapat banyak kebutuhaan  masyarakat yang unmeasurable, karenanya juga unpriceable dan untradeable, sehingga tidak dapat disediakan oleh pasar. Komoditas seperti ini dapat di sediakan secara efektif dan efisien oleh masyarakat. Bahkan, dalaam menyediakan tradeable goods dan service, masyarakat juga dapat berperan lebih efisien dibandingkan dengan pasar. Biaya transaksi akan lebih rendah dibandingkan jika disediakan oleh pasar. Sebab masyarakat tidak memasukkan variabel keuntungan sebagaimana pelaku pasar. Motivasi masyarakat untuk beperan adalah bukan karena faktor-faktor financial.
d.      Kegagalan Pemerintah
Meskipun peran pemerintah sangat berguna, termasuk dalam menjalankan fardu kifayah, tetapi terdapat beberapa kelemahan-kelemahan. Hal ini selanjutnya dapat mengganggu efisiensi peranan pemerintah sehingga diperlukan peran masyarakat secara langsung. Beberapa kelemahan ini yaitu:
1.      Pemerintah sering kali tidak berhasil mengidentifikasikan dengan tepat kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya, sehingga formulasi kebijakannya juga tidak tepat.
2.      Pemerintah juga sering kali memiliki banyak masalah struktural yang dapat menghambat efektifitas dan efisiensi kebijakan, misalnya masalah birokrasi dan politik.
3.      Keterlibatan pemerintah sering kali menimbulkan pengaturan yang berlebihan terhadap aktivitas perekonomian, sehinggga justru menghambat mekanisme pasar dan peran masyarakat secara langsung.

3.      Ruang Lingkup dan Instrumen Peranan Masayarakat
Peranan masyarakat dalam perekonomian meiliki lingkup yang luas. Aktivitas ini mencakup berbagai hal yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan perekonomian maupun hal lain yang secara tidak langsung menjadikan kegiatan perekonomian lebih baik. Prakatik pada masyarakat Muslim era klasik dapat menjadi acuan yang baik bagi peran masyarkat modern saat ini. Peran masyarakat dalam perekonomian mencakup hal-hal berikut:
a.       Menjaga kebutuhan ekonomi keluarga
Keluarga meiliki peranan yang amat penting dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, diluar sistem ekonomi pertukaran (excange economy) dalam pasar maupun pemerintah. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat keluarga telah memberikan kontribusi yang bernilai ekonomis sangat tinggi terhadap perekonomian. Kontribusi ini dalam bentuk penyediaan barang atau jasa yang disediakan oleh pasar atau pemerintah adalah mustahil atau kemungkinan akan berbiaya sangat mahal.
Ajaran Islam mewajibkan kepala keluarga utnuk bertanggung jawab atas nafkah seluruh keluarga serta mengatur hak dan kewajiban seluruh anggota keluarga, sehingga tercipta suatu keluarga harmonis (sakinah mawaddah wa rahamah). Keluarga juga memiliki kewajiban utnuk tururt menjaga kesejahteraan famili dan tetangga dilingkungannya.
b.      Mengelola ZIS
Zakat, infak, sedekah (ZIS) memiliki peranan penting dalam penyediaan barang dan ajsa, baik barang publik maupun barang privat. Adanya ZIS telah menyediakan dana yang murah bagi pembiayaan berbagai kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Islam telah mengatur kewajiban zakat dan sasaran pemanfaatannya secara pasti, karena zakat memiliki dampak ekonomi yang lebih pasti pula. Semenatar itu tidak terdapat pengaturan yang detail tentang infaq dan sedekah, sehingga lebih fleksibel dalam penglolaanya. Dalam realitas, banyak kegiatan dan fasilitas ekonomi yang disediakan dengan menggunaklan pembiayaan dari infak dan sedekah ini. Penyediaan fasilitas publik, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat banyak dibiayai dari dana ini.
c.       Menyediakan Pelayanan Sosial
Penyediaan layanan-layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti pendidikan umum dan keagamaan, advokasi dan perlindungan lingkungan hidup, pelayanan kesehatan, peningkatan keahlian dan keterampilan, dan berbagai bentuk layanan jasa lainnya, banyak dilakukan oleh masyarakat sendiri. Jasa-jasa yang disediakan oelh pasar atau akan lebih murah jika dilakukan oleh masyarakat. Beberapa kebutuhan masyarakat, mislanya pendidikan keagamaan atau advokasi perlindungan lingkungan hidup, tidak dapat disediakan oleh pasar karena secara natural memang tidak terdapat insentif material bagi pelaku pasar. Penyediaan berbagai pelayanan sosial oleh masyarakat akan berbiaya lebih murah dibandingkan jika disediakan oleh pasar atau pemerintah sehingga efektif jika diorientasikan untuk pelayanan bagi kelompok miskin.
d.      Pengelolaan Waqf
Waqf merupakan salah satu sumber daya ekonomi yang telah terbukti berperan besar dalam perekonomian. Waqf adalah salah satu bentuk kekayaan yang secara hukum diberikan kepada publik, meskipun pengelolaannya kemungkinan dapat dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat sendiri. Pada dasarnya, waqf dapat mengmabil bentuk kekayaan apa saja sepanjang dapat memberikan keuntungan ekonomi atau manfaat lainnya bagi masyarakat. Pemanfaatan kekayaan waqf juga tidak terbatas pada aktivitas tertentu, tetapi dapat dimanfaatkan utnuk aktivitas publik dalam bidang ekonomi, sosial, dan keagamaan.

   


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Peranan pemerintah dalam perekonomian yang islami memliki dasar rasionalitas yang kokoh. Dan dalam menjalankan perannya, pemerintah memiliki beberapa instrument kebijakan. Secara umum ruang lingkup peranan pemerintah ini mencakup aspek; (1) upaya mewujudkan tujuan ekonomi islam secara keseluruhan; dan (2) upaya mewujudkan konsep pasar yang islami.
2.      Masyarakat islam klasik telah memberikan potret yang indah tentang peranan masyarakat dalam perekonomian. Masyarakat memiliki peranan yang sangat besar, baik dalam penyediaan barang maupun jasa, selama periode Rasullullah Saw. Maupun khulafaurrasyidin. Seseorang memiliki kepedulian kepada orang lain didorong oleh keinginan untuk mencari ridha Allah Swt. Dan mengharapkan pahala diakhirat kelak.
3.      Peranan masyarakat dalam perekoniman mencakup ha-hal berikut : (1) menjaga kebutuhan ekonomi keluarga (3) mengelola dan ZIS (3) menyediakan pelayanan sosial dan (4) pengelola waqf .

B.     Saran
       Kewajiban merealisasikan falah pada dasarnya merupakan tugas seluruh economic agents, termasuk pemerintah dan masyarakat. Masing-masing memiliki kelebihin, di samping juga terdapat fenomena market failure, goverment failure, dan citizeen failure, yaitu kegagalan sektor – sektor ini dalam mencapai solusi optimum bagi perusahaan ekonomi. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk merealisasikan falah hanya dengan berumpu pada salah satu sektor saja. Pasaar, pemerintah, dan masyarakat harus bergerak dan bekerja bersama (ta’awun) dalam menyelenggarakan aktivitas ekonomi untuk mencapai kesejahteraan umat.
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008.
http://241289keyfiah.wordpress.com/2011/07/06/peranan-sektor-publik-dalam-perekonomian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar